Dari blognya Ikhwan
Ngga dipungkiri, salah satu hal yang bikin gw tertarik baca ini buku, karena dibelakangnya ada komentar dari Adhitya Mulya, Raditya Dika, & Ninit, yang gw udah tau deh gimana kocak bin ajaibnya novel2nya mereka itu (dan gw suka...). Sekitar 2 minggu yang lalu udah liat ni buku di Gramedia, tapi baru sempet kebeli kemaren (kebetulan abis dari warnet bareng bokap, kita mampir ke Gramed dan apalagi setelah melihat promo2 ni buku di web Adhit & milis pria sehat tanpa celana, timbulah hasrat untuk membeli). Buku karya Aulia Halimatussadiah, atau disapa Ollie, ini setebal 203 halaman, ngga terlalu tebel, makanya gw bisa kelar baca dari sore ampe malem.
Bersetting kehidupan mahasiswa/i di Seattle (USA), cerita yang ditawarkan cukup ringan. Tulisan2 Ollie bisa membawa gue masuk ke tiap tokoh dan tempat2 di novel ini. Yang menarik disini yaitu alurnya maju-mundur-ketemu & ada 2 point of view (dari dua tokoh utamanya, Ema & Joko) yang in the end nyambung jadi satu. Ada satu bagian dimana si Joko dan temen2nya bikin film animasi dokumenter tentang Pinguin yang mencari cinta, ini inspiring banget (gw jadi pengen bisa bikin!), cerita tentang pingu & pice-nya lucu banget dan sukses di deskripsikan ke tulisan oleh Ollie.
Secara umum, novel ini ngga segila kambingjantan, pencarian cinta Joko yang hilang ngga segokil GEGE mengejar cinta. Salah satu hal yang bikin novel ini lucu yaitu percakapan tokoh lokal dengan bule di jadiin bahasa Indonesia + Gaya bahasa lu-gue antar Ema dengan bibinya, bisa kebayang banget!. Selain itu temen2nya Joko sebenernya punya karakter yang kocak dan berpotensi untuk di kembangkan lebih jauh. Dari novel ini kita bisa dapet gambaran tentang Seattle (walaupun penulisnya belum pernah ke Seattle) dan overall, novel ini cukup menghibur dan cocok dibaca dalam keadaan santai :)
(source: http://iwanbanget.blogs.friendster.com/)
Bersetting kehidupan mahasiswa/i di Seattle (USA), cerita yang ditawarkan cukup ringan. Tulisan2 Ollie bisa membawa gue masuk ke tiap tokoh dan tempat2 di novel ini. Yang menarik disini yaitu alurnya maju-mundur-ketemu & ada 2 point of view (dari dua tokoh utamanya, Ema & Joko) yang in the end nyambung jadi satu. Ada satu bagian dimana si Joko dan temen2nya bikin film animasi dokumenter tentang Pinguin yang mencari cinta, ini inspiring banget (gw jadi pengen bisa bikin!), cerita tentang pingu & pice-nya lucu banget dan sukses di deskripsikan ke tulisan oleh Ollie.
Secara umum, novel ini ngga segila kambingjantan, pencarian cinta Joko yang hilang ngga segokil GEGE mengejar cinta. Salah satu hal yang bikin novel ini lucu yaitu percakapan tokoh lokal dengan bule di jadiin bahasa Indonesia + Gaya bahasa lu-gue antar Ema dengan bibinya, bisa kebayang banget!. Selain itu temen2nya Joko sebenernya punya karakter yang kocak dan berpotensi untuk di kembangkan lebih jauh. Dari novel ini kita bisa dapet gambaran tentang Seattle (walaupun penulisnya belum pernah ke Seattle) dan overall, novel ini cukup menghibur dan cocok dibaca dalam keadaan santai :)
(source: http://iwanbanget.blogs.friendster.com/)